Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Mendengarkan shalawat adalah sebuah hal yang mulia dan bernilai ibadah dan bisa mengangkat derajat bagi siapa saja melakukannya. Nah, Akhir -akhir ini banyak sekali yang mencari mengenai shalawat bikin baper. Berikut adalah kumpulan shalawat - shalawat bikin baper sepanjang 2017, 2018 bahkan sepanjang masa yang dijamin bisa buat para pendengarnya baper bikin haru dan bahkan sampai nangis. Berikut selengkapnya:
“Kang, tolong pohon Kristen di samping pesantren itu ditebang !”, pinta Kiai
Bakar tiba-tiba pada seorang santri. Santri itupun bingung dan belum mengerti, ia melihat ke kanan kiri pesantren.
“Iya, pohon cemara itu. Tebang segera. Itu pohon Kristen !” tukas Kiai Bakar
lebih tegas.
“Pohon Kristen? Apa maksudnya? Lagian itu pohon ditanam oleh Kiai Ahmad.
Beliau sendiri yang menanam tiga tahun lalu,” gumam santri dalam hati.
“Sebelum menebang cemara itu, aku harus minta izin Kiai Ahmad dulu”.
“Punten Kiai. Kulo disuruh Kiai Bakar untuk menebang cemara yang ada di
samping pesantren, Pripun ?”, kata santri pada Kiai Ahmad.
“Hah ! Cemara ditebang...? Wit-witan apik ngono arep ditebang, kenapa?”,
ucap Kiai Ahmad kaget.
“Nganu Kiai... kata Kiai Bakar, pohon cemara itu pohon Kristen”, ujar si santri
polos.
“Hah? Pohon Kristen ? Ada-ada saja Kiai Bakar itu, wit-witan nganggo agomo
mbarang. Pohon Kristen lagi. Nggak ono iku. KTP saja dia tidak punya kok. Gak
usah ditebang. Biar nanti saya yang menjelaskan ke Kiai Bakar.
***
"Punten Kiai, benar sampayan nyuruh santri untuk nebang pohon cemara
itu ?", tanya Kiai Ahmad pada Kiai Bakar.
"Benar, Kiai..."
" Wit-witan apik ngono arep ditebang, kenapa ?"
"Itu pohon Kristen ", jawab Kiai Bakar.
"Waduh... sejak kapan pohon beragama, Kiai ?"
"Lha itu yang dibuat pohon natal atau duplikatnya itu kan cemoro, Kiai
"
"Oh... Kalau begitu pohon kelapa yang sampeyan tanam di belakang
pesantren mesti di tebang juga"
"Kok ?"
"Lha iya. Karena janur kelapa suka dipakai untuk upacara adat agama
Hindu. Berarti itu pohon Hindu ! ".
Kiai Bakar terdiam.
"Sekalian kerudung santri-santri putri yang bentuk segitiga itu dibakar
semua ", lanjut Kiai Ahmad
"Kok ?"
"Lha iya. Karena segitiga itu simbol Yahudi".
Kiai Bakar terdiam lagi.
"Sekalian juga pesantren ini dirubuhkan saja", lanjut Kiai Ahmad
lagi.
"Kok mbrentek tekan endi-endi,Kiai ?", ucap Kiai Bakar kaget.
"Lha iya. Karena kuda-kuda penyangga atap bentuknya palang paték
seperti salib", jelas Kiai Ahmad.
Kembali Kiai Bakar terdiam.
"Mbok kita itu jangan membuat generalisasi suatu kasus yang tidak ada
kaitannya. Yang penting itu substansinya; Cemara biso kanggo ijon-ijon ben
seger ning mripat;
Jilbab sebagai penutup aurat; kuda-kuda bangunan bentuk salib sebagai
penyangga atap gedung agar kuat...
Apalagi pohon kelapa, banyak yang bisa kita manfaatkan dari pohon yang satu
itu", tutur Kiai Ahmad menasehati.
Kiai Bakar tersenyum manggut-manggut sambil mengelus-ngelus jenggotnya.
Kemudian dia berhenti mengelus-ngelus jenggot dengan raut wajah kaget, karena
dia ingat kalau Santa Claus juga berjenggot. Namun segera Kiai Bakar tersenyum
kembali, karena dia tahu kalau jenggot juga tidak beragama.