Selamat Datang Sahabat Cemerlang

Saturday 21 January 2017

Cinta Laki-laki Biasa

Sinopsis Cinta Laki-laki Biasa
Cinta Laki Laki Biasa: Kesederhanaan Yang Megah Di Hati

Dibuka dengan kisah Nania (Velove Vexia), seorang gadis kaya, cantik, calon arsitek yang magang di sebuah perusahaan perumahan. Nania bertemu Rafli (Deva Mahenra), kepala proyek (mandor) yang ditunjuk perusahaan tersebut menjadi mentornya. Nania yang cerdas dan tulus ini lantas terkesan dengan Rafli yang meski sederhana namun simpatik, Rafli yang penuh empati dan  selalu menjaga segala: mulai dari kualitas bahan-bahan bangunan untuk kebahagiaan para pembelinya, hingga kebahagiaan anak buahnya para buruh bangunan.

Nania tidak saja mendapatkan bimbingan mengenai ilmu membangun rumah, tapi juga tuntunan untuk menjalani hidup yang lebih penuh arti, bahwa kebahagiaan tidak dibangun dalam kemewahan, tapi kesederhanaan yang diwarnai keakraban dan ketulusan.

Saat melihat mobil Rafli yang biasa dan sederhana, Nania berkomentar: “Mirip dengan orangnya!”
“Biasa maksudnya?” tanya Rafli.
Nania tersenyum tulus dan berkata yakin: “Antik!”
Dalam  dialog yang lain, Nania bertanya: “Memangnya wanita seperti apa yang cocok untuk Kang Rafli?”
Rafli menjawab dengan sangat sederhana: “Yang sholihat dan menutupi auratnya.”
Strata sosial dan pendidikan di antara mereka membuat Rafli tak lekas mendekati Nania. Ia memang datang saat Nania mengundangnya di acara wisuda, namun pemuda tamatan D3 itu hanya menyaksikan dari jauh dan tak mendekat, bahkan tak membiarkan Nania tahu bahwa ia hadir. Apalagi saat ia melihat Tio (Nino Fernandez), dokter muda ganteng dan kaya raya yang menjadi pilihan keluarga Nania  juga hadir di sana.
Rafli dan Tole di depan rumah Rafli yang baru jadi Mendengar prestasi luar biasa Nania lewat Majalah
Ketertarikan antara mereka pun hilang ditelan waktu dan kesibukan masing-masing. Rafli yang sudah tak memiliki ayah, sangat mencintai sang ibu–diperankan dengan sangat menyentuh oleh Dewi Yull. Dibantu sahabatnya Tole (Muhadkly Acho) buruh bangunan yang kocak, Rafli membangun rumah untuk ibunya. Namun sang ibu menghadiahkan kembali rumah itu untuk Rafli karena ia merasa cukup dengan rumahnya di Pengalengan.  Akhirnya jadilah sebuah rumah sederhana nan asri milik Rafli sendiri yang kamar tidur utamanya belum dicat. Mengapa? Karena Rafli ingin mengecat kamar tersebut dengan warna favorit perempuan yang kelak menjadi pendampingnya.

Rafli mengajak Nania Ta'arufan
Hingga suatu hari, setelah dua tahun sejak perkenalan mereka, Rafli mengajak Nania taaruf. Taaruf secara bahasa saja artinya berkenalan, namun dalam istilah yang lebih spesifik taaruf merupakan perkenalan yang bertujuan serius untuk segera lanjut ke jenjang pernikahan. Nania terkejut karena nyaris dua tahun ia tidak mendengar kabar apapun dari Rafli, lalu tiba-tiba pria ini serius ingin menjadikannya istri lewat proses taaruf.

Tidak ada yang mengira bahwa akhirnya Nania mau menerima lamaran Rafli. Padahal secara status sosial, mereka berbeda bagai bumi dan langit. Nania berasal dari keluarga terpandang. Sedangkan Rafli hanyalah laki-laki biasa. Tidak heran jika ibu Nania (Ira Wibowo) menentang keras, demikian juga ketiga kakak perempuannya (Dewi Rezer, Fanny Fabriana, Donita) yang sukses menikah dengan laki-laki yang mapan (Agus Kuncoro, Uli Herdinansyah, Adi Nugroho) secara bibit, bebet, bobot, dimata ibunya.

Tentu saja penolakan datang dari keluarga besar Nania, terutama ibu dan ketiga kakak perempuannya (Dewi Rezer, Fanny Febriana, Donita), yang semua telah menikahi lelaki sukses berpendidikan tinggi, kaya, bahkan ternama (3 menantu diperankan: Agus Kuncoro, Adi Nugroho, Ulil Herdinansyah). Ibu Nania (Ira Wibowo) ingin Nania menikah dengan Tio dokter bedah otak yang selalu dipanggilnya Toy.

Apalagi Nania sudah akan dijodohkan dengan Tyo Handoko (Nino Fernandez), seorang dokter yang memiliki jaminan masa depan yang sukses. Berbagai usaha, baik halus dan kasar dilancarkan untuk membatalkan niat Nania, tapi Nania tidak goyah, dia percaya bahwa hanya dengan Rafli, hidupnya akan bahagia.
pernikahan rafli dan nania
Meski akhirnya Nania memutuskan memakai jilbab dan menikah dengan Rafli, sang ibu dan ketiga kakaknya masih belum bisa legowo dan prihatin terhadap keputusan Nania, padahal sang ayah (Cok Simbara) relatif bisa menerima.
Kebahagian keluarga kecil Rafli dan Nania bersama kedua anaknya

Namun bahkan setelah Nania dan Rafli menikah, dan dikaruniai dua anak, Yasmin dan Yusuf, keduanya harus melalui berbagai tekanan dan cobaan yang tidak ada habisnya. Rafli harus berjuang untuk membuktikan pada Nania dan semua yang melecehkannya bahwa sekalipun dia hanya laki-laki biasa, tapi cinta yang dimilikinya adalah cinta luar biasa.

Sebagaimana kasus-kasus pernikahan pada umumnya, tipikal ibu Nania dan kakak-kakaknya memang banyak di sekitar kita. Dipicu kekhawatiran anaknya ‘menderita’ karena menikah dengan lelaki biasa yang sederhana, maka sang ibu dan saudara-saudaranya kerap turut campur dalam rumah tangga Rafli-Nania. Dari mulai mengirim pembantu, membelikan barang-barang dan kebutuhan rumah tangga, memberi nama anak Rafli dan Nania, hingga memindahkan Nania dari rumah sakit dekat rumah mereka, ke rumah sakit mahal langganan keluarga Nania.

Rafli dan Nania dirongrong oleh situasi dan kondisi yang terus menerus demikian hingga mereka memiliki dua anak. Untungnya  Rafli dan Nania berhasil menghadapi semua itu dengan menjaga kekompakan satu sama lain dan tidak membiarkannya menjadi bahan pertengkaran di antara mereka berdua.
Nania mengalami kecelakaan
Hingga suatu hari, Nania mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia  lumpuh dan kehilangan memori di masa lalu. Nania bahkan tak lagi mengenali Rafli dan kedua anak mereka. Disinilah cinta Rafli diuji,,saat Nania lupa akan cinta mereka, saat Nania tak bisa mempercayai bahwa di masa lalu ia memilih seorang yang biasa seperti Rafli sebagai suami.

Saat Nania kemudian malah lebih dekat dan merasa nyaman bersama Tio sebagai dokter yang menangani penyakitnya. Rafli berjuang sekuat daya untuk menyelamatkan kenangan dan cinta dalam rumah tangga mereka. Rafli juga melibatkan sahabat Nania yaitu Lulu (Dhini Aminarti) untuk membantu mendekati Nania dan menemani Nania terapi saat istrinya itu tak lagi mau bertemu dengannya.

Hingga kepasrahan dari raflipun tiba dan merelakan istri tercintanya dibawa ke jerman untuk berobat bersama dokter Tio..


Namun tidak berhenti disitu karena Nania yang sudah merasa baik dan sembuh itupun tidak mau dibawa ke jerman dan berlari menuju pohon besar (pohon kehidupan mereka), akan tetapi Rafli tidak mau Nania hanya sembuh tanpa mengingat apapun kenangannya.

Hingga hujanpun turun dan suar petir menggelegar dan Allah Maha Adil atas segala-galanya, karena dari suar petir itulah Nania mampu mengingat kembali semua memori dan kenangannya bersama Rafli dan anak-anaknya..



0 komentar:

Post a Comment