Tidur sendiri dalam pandangan para ahli memiliki banyak
definisi. Ada yang mengatakan bahwa tidur merupakan kondisi bawah sadar, yang dengan
kondisi tersebut seseorang dapat dibangunkan lewat pemberian rangsang sensorik
maupun dengan jenis rangsangan lainnya.
Ada juga yang berpendapat bahwa tidur adalah proses
fisiologis dengan siklus bergantian serta memiliki periode lebih lama dari kejerjagaan.
Sementara sebagian pakar menyebutkan bahwa tidur merupakan kondisi tidak sadar
diri yang relatif dengan urutan siklus berulang dan aktifitas yang minim, serta
kesadaran bervariasi terhadap adanya perubahan fisiologis, dan menurunnya
respon dalam menanggapi rangsangan dari luar.
Dampak Negatif dari Kurang Tidur
Mengingat pentingnya tidur bagi kebutuhan tubuh manusia,
maka mereka yang seringkali tidur larut malam, dengan sendirinya harus siap
menghadapi berbagai macam risiko yang harus dia terima akibat kurang tidur.
Tidur berperan dalam melancarkan peredaran darah,
memperbaiki sel-sel tubuh, serta membantu produksi enzim dan hormon, maka
mereka yang kurang tidur dengan sendirinya akan berisiko terserang gangguan
kesehatan. Bahkan, jika kurang tidur tersebut terjadi terus menerus dan berada
pada tahap kronis, maka gangguan kesehatan yang akan muncul juga sangat serius,
seperti:
Dampak negatif dari tidur larut malam atau kurang tidur tersebut diantaranya
adalah:
Siklus tidur dapat menguatkan memori dalam pikiran yang
membantu seseorang dalam berkonsentrasi. Sehingga mereka yang sering tidur
larut malam akan terganggu konsentrasinya, penalarannya, kewaspadaannya, juga
kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Tidur larut malam melemahkan kemampuan daya ingat
Pada tahun 2009. peneliti dari Amerika dan Prancis membuktikan bahwa dengan waktu tidur yang cukup, otak menstimulasi reaksi yang dinamakan sharp wave ripple atau "riak gelombang tajam" yang berperan dalam proses penguatan memori. Riak tersebut mengirim informasi atau data yang disimpan bagian otak hippokampus ke neokorteks, di mana ingatan jangka panjang disimpan.
Dengan demikian, semakin berkurang waktu tidur Anda, semakin berkurang pula ingatan yang akan disimpan otak Anda.
Penyebab bertambahnya berat badan
Pertambahan berat badan berbanding lurus dengan kurangnya waktu tidur. Metabolisme lemak akan terganggu ketika tubuh tidak mendapatkan waktu tidur minimal enam jam permalam.
Menyebabkan diabetes
Tidur larut malam merusak hormon dalam tubuh. Dengan rusaknya hormon dalam tubuh maka insulin yang dihasilkan pun berkurang. Dengan berkurangnya insulin tersebut tubuh kita akan rentan terhadap glukosa, yang merupakan faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.
Melemahkan sistem imun
Dengan terjaga sampai larut malam, tubuh akan menghancurkan sel-sel darah putih atau leukosit yang berguna sebagai sistem kekebalan tubuh. Dengan berkurangnya leukosit dalam darah, tubuh pun akan rentan terhadap gejala penyakit dan infeksi.
Penyakit jantung dan stroke dini
Gangguan tidur yang sudah sangat kronis (kurang tidur secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama) merupakan faktor penyebab terjadinya gangguan fungsi jantung (gagal jantung), tekanan darah tinggi, dan juga stroke.
Maka, sudah seharusnya Anda membuang kebiasaan buruk untuk tidur larut malam dan memberikan tubuh Anda minimal tujuh sampai delapan jam untuk beristirahat demi menghindari penyakit-penyakit berbahaya tersebut.
Menurunkan Gairah Seksual
Tingkat libido dan gairah seksual pada pria maupun wanita
akan menurun karena kurang tidur, sebab energi mereka terkuras dan tensi darah
mereka meningkat. Sebuah penelitian yang dirilis Journal of Clinical
Endocrinology & Metablolism menyebutkan bahwa kaum pria yang menderita
masalah pernapasan sehingga tidurnya terganggu (sleep apnea), kadar
testosteronnya rendah pada malam hari, sementara testosteron itu sendiri
memiliki peran dalam mendorong libido seks seseorang.
Menjadi Pelupa
Sebuah study yang dilakukan di Perancis dan Amerika
menemukan bahwa “sharp wave ripples” atau peristiwa otak bertanggung jawab
dalam menguatkan memori otak, dan mentransfer data yang ada dari hipokampus
menuju ke neokorteks yang ada di otak, dimana semua kenangan jangka panjang
tersimpan. Sharp wave ripples tersebut pada umumnya terjadi disaat tidur. Itu
sebabnya, mereka yang seringkali tidur larut malam pada masa tertentu akan
menjadi pelupa.
Penyebab Depresi
Perasaan sedih, marah, stress, dan mental lelah akan
dialami oleh mereka yang selama 7 hari
berturut-turut tidurnya kurang dari 5 jam. Itu sebabnya menurut hasil
penelitian, mereka yang mengidap insomnia, memiliki kemungkinan 5 kali lebih
besar untuk terserang depresi.
Obesitas
Kelebihan berat badan juga mengancam mereka yang seringkali
tidur larut malam. Mereka yang dalam sehari semalam tidurnya kurang dari 6 jam,
hampir 30% memiliki kecenderungan menjadi gemuk dibanding mereka yang memiliki
waktu tidur 7 – 9 jam perhari. Hal ini disebabkan karena pada waktu tidur
terjadi penurunan leptin (pemberi sinyal kenyang ke otak serta merangsang nafsu
makan), dan peningkatan ghrelin (perangsang rasa lapar). Mereka yang sering
tidur larut malam, bukan hanya nafsu makannya saja yang terangsang, tapi juga
timbul hasrat yang kuat untuk menyantap berbagai jenis makanan tanpa
terkontrol, seperti makanan berlemak atau makanan berkabohidrat tinggi.
Berpengaruh pada Kesehatan Kulit
Tidak hanya mata yang cekung, mereka yang kurang tidur juga
akan terlihat pucat, dengan kulit yang kusam, disertai garis-garis halus pada
kulit wajah. Hal ini disebabkan karena pada saat kurang tidur, tubuh akan lebih
banyak melepaskan hormon kortisol atau hormon stress. Padahal hormon kortisol
dalam jumlah yang berlebihan dapat memecahkan kolagen kulit, sementara fungsi
dari kolagen itu sendiri untuk menjaga kehalusan kulit dan untuk membuat kulit
tetap elastis.
Meningkatkan Risiko Kematian
Dampak dari kurang tidur yang paling menakutkan adalah meningkatnya risiko kematian. Menurut peneliti Inggris, Whitehall, mereka yang tidur kurang dari 5 – 7 jam sehari, akan mengalami risiko kematian yang meningkat akibat berbagai faktor, dan mengalami risiko kematian dua kali lebih besar akibat penyakit kardiovaskuler.
Merusak Sistem syaraf pusat
Sistem syaraf pusat adalah tempat penyimpanan segala informasi. Kondisi sistem syaraf pusat harus dijaga, cara utamanya adalah menerapkan pola tidur yang sehat.
Dampak dari kurang tidur yang paling menakutkan adalah meningkatnya risiko kematian. Menurut peneliti Inggris, Whitehall, mereka yang tidur kurang dari 5 – 7 jam sehari, akan mengalami risiko kematian yang meningkat akibat berbagai faktor, dan mengalami risiko kematian dua kali lebih besar akibat penyakit kardiovaskuler.
Merusak Sistem syaraf pusat
Sistem syaraf pusat adalah tempat penyimpanan segala informasi. Kondisi sistem syaraf pusat harus dijaga, cara utamanya adalah menerapkan pola tidur yang sehat.
Saat tidur, otak akan mengistirahatkan syaraf yang sangat sibuk di siang hari, kemudian membentuk sel-sel baru yang menjadikan tubuh dan pikiran kembali segar di pagi hari.
Selain itu, selama tidur tubuh memproduksi makanan yang mengandung protein yang berfungsi memperbaiki sel-sel yang rusak termasuk pada sel otak. Dengan begitu, tidur yang tidak sehat atau bahkan tidak tidur sama sekali mengakibatkan masaah besar.
Penuaan Dini
Tidur adalah waktu tubuh membuang toxin atau racun yang
seharian kita peroleh dan memulihkan stamina dan fungsi kulit kita. Tidur larut
malam akan membuat kinerja tubuh tidak maksimal dalam membuang racun yang
menyebabkan kita cepat tua.
Dampak Positif tidur larut malam
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tidur larut malam baik untuk kesehatan dan kecerdasan. Benarkah? Bagi Anda yang suka tidur larut malam pasti merasa lega dan bahagia jika mendengar kabar ini. Yuk kita simak selengkapnya.
Manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya dengan
tidur. Tidur bukan saja karena kelelahan tetapi juga karena kebiasaan dan pola
hidup. Faktor keamanan harus dibangun untuk mengatasi kemungkinan terjadinya
kriminalitas ketika kita sedang tidur. Untuk itu selalu periksa keamanan rumah
sebelum tidur. Kekurangan tidur biasanya disebabkan karena begadang ataupun
karena insomnia.
Biasanya bangun pagi hari dianggap kebiasaan baik, dan bukti
Anda rajin. Tapi menurut studi, kebiasaan yang berlawanan, yaitu aktif di malam
hari seperti burung hantu tidak buruk, bahkan bermanfaat bagi kesehatan.
Menurut penelitian di Australia, daya belajar manusia yang terbaik adalah di malam hari. Jadi, saat morning people sudah capek setelah seharian aktivitas, mereka yang ngalong justru lagi di waktu-waktu terbaiknya untuk beraktivitas.
Lebih Awas
Dalam sebuah studi diukurlah perbedaan aktivitas otak si morning people dan si tukang begadang. Hasilnya? Mereka yang begadang alias suka tidur telat punya jam ‘awas’ alias waspada yang lebih banyak ketimbang yang tidur ontime.
Kecerdasan Tinggi
Menurut studi pakar evolusi Satoshi Kanazawa, anak-anak yang
cerdas akan berkembang menjadi orang dewasa yang bekerja hingga malam hari dan tidur
larut malam. Di samping itu, menurut studi Universitas Madrid, mahasiswa yang
belajar hingga larut malam dapat nilai lebih tinggi daripada yang bangun pagi
hari, dalam tes IQ.
Lebih Berenergi
Peneliti di Universitas Alberta menguji kekuatan kaki
sembilan orang yang biasa bangun pagi, dan sembilan yang tidur larut malam.
Kekuatan orang yang bangun pagi konstan sepanjang hari, sedangkan energi mereka
yang biasa tidur larut malam memuncak di malam hari.
Lebih Kreatif
Orang yang biasa tidur larut malam lebih punya kemampuan dalam mencari solusi yang kreatif dan lain daripada yang lain, dibanding mereka yang biasa bangun pagi. Marina Giampietro yang mengadakan studi di Milan mengungkap, tidur larut malam mendorong timbulnya jiwa yang non konvensional, sehingga bisa menemukan solusi alternatif.
Lebih Kreatif
Orang yang biasa tidur larut malam lebih punya kemampuan dalam mencari solusi yang kreatif dan lain daripada yang lain, dibanding mereka yang biasa bangun pagi. Marina Giampietro yang mengadakan studi di Milan mengungkap, tidur larut malam mendorong timbulnya jiwa yang non konvensional, sehingga bisa menemukan solusi alternatif.
Secara Mental Lebih Waspada
Studi Universitas Liege yang meneliti aktivitas otak orang
yang biasa bangun pagi dan yang biasa tidur malam menunjukkan, 10,5 jam setelah
bangun, aktivitas otak yang mengurus kewaspadaan dan ritme biologis harian pada
mereka yang biasa bangun pagi menurun drastis. Itu jika dibanding dengan mereka
yang biasa tidur larut malam.
Memiliki Unsur Meditatif
Semua orang yang biasa tidur larut malam bisa
membenarkannya. Mungkin karena larut malam orang lain tidak aktif lagi,
sehingga suasana sekitar tenang. Orang merasa punya kesempatan untuk bersendiri
dan dalam situasi tenang bersama dunia.
Berperangai Lebih Tenang
Biasanya orang beranggapan, kurang tidur menyebabkan
uring-uringan di pagi hari. Tapi studi menunjukkan, berlawanan dengan pandangan
umum, mereka yang biasa bangun pagi memiliki jumlah kortisol lebih tinggi dalam
darah. Hormon ini diproduksi tubuh untuk menangani stres.
Punya "Teman" Orang Beken
Mereka yang biasa tidur larut malam juga punya rekan orang
terkenal. Barack Obama salah satunya. Dalam wawancara dengan Newsweek tahun
2009 Obama mengatakan, "Saya mulai bekerja sekitar 9 pagi, sampai sekitar 18:30. Setelah anak-anak tidur, saya masih membaca dan menulis sesuatu
hingga 23:30. Setelah itu saya masih membaca buku hingga 00:30."
Waktu Tidur yang Ideal
Untuk dapat memperoleh manfaat dari tidur sebagaimana
tersebut di atas, tentunya dibutuhkan waktu tidur yang ideal. Secara umum waktu
tidur yang ideal didasarkan pada usia seseorang adalah sebagai berikut:
- Pada masa Neonatus usia 0 bulan – 1 bulan dibutuhkan waktu tidur 14 – 18 jam perhari.
- Pada masa Bayi usia 1 bulan – 18 bulan dibutuhkan waktu tidur 12 – 14 jam perhari.
- Pada masa Anak usia 18 bulan – 3 tahun dibutuhkan waktu tidur 11 – 12 jam perhari.
- Pada masa Pra-sekolah usia 3 tahun – 6 tahun dibutuhkan waktu tidur 11 jam perhari.
- Pada masa Sekolah usia 6 tahun – 12 tahun dibutuhkan waktu tidur 10 jam perhari.
- Pada masa Remaja usia 12 tahun – 18 tahun dibutuhkan waktu tidur 8,5 jam perhari.
- Pada masa Dewasa usia 18 tahun – 40 tahun dibutuhkan waktu tidur 7 jam perhari.
- Pada masa Paruh baya usia 40 tahun – 60 tahun dibutuhkan waktu tidur 7 jam perhari.
- Pada masa Dewasa Tua usia 60 tahun ke atas dibutuhkan waktu tidur 6 jam perhari.
Namun demikian, waktu tidur tidak hanya ditentukan oleh usia
seseorang, tapi juga oleh beberapa faktor yang lain, seperti daya tahan fisik,
kesehatan, serta aktifitas mental. Sehingga, meski usia seseorang sama, waktu
tidur ideal yang dibutuhkannya belum tentu sama, karena faktor-faktor yang lain
ikut memberi pengaruh.
Alasan Orang Sulit Tidur
Ada berbagai alasan mengapa seseorang tidur larut malam
diantaranya.
- Konsumsi kafein di siang hari terlalu banyak (kopi, teh). Salah satu bahaya kopi adalah sulit tidur malam harinya.
- Maag dan asam lambung. Kedua penyakit ini dapat membuat anda sulit tidur.
- Stress. Masalah yang menumpuk di pikiran sangat penting untuk diatasi.
- Tidur siang terlalu lama.
- Konsumsi minuman berenergi.
- Konsumsi makanan terlalu pedas
- Penyakit lain seperti insomnia, stroke, kelainan syaraf, dan aneurisma dapat menyebabkan hal ini.
Tips Tidur Tepat Waktu
Kapan tidur tepat waktu ? tentu minimal 8 jam bagi anda yang
masih berusia produktif, tipsnya
- Jangan konsumsi minuman berkafein terlalu banyak
- Olahraga
- Jangan makan terlalu larut
- Tidak tidur siang
- Konsumsi makanan kaya serat di sore hari.
Manfaat Tidur
Kenyataan bahwa manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa
tidur, menunjukkan bahwa tidur memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan
manusia. Adapun manfaat dari tidur menurut teori restorasi, setidaknya ada 6
hal:
Pada saat tidur, otak manusia mendapat kesempatan untuk
beristirahat serta memperbaiki sel-sel otak atau neuron-neuron yang rusak.
Ketika itu pula koneksi-koneksi antar- sel-sel otak yang penting namun jarang
digunakan akan disegarkan kembali.
Ibarat motor, meskipun tidak dipakai, mesinnya harus tetap dipanaskan
setiap hari, agar bahan bakar dan pelumas tetap dapat mengalir dengan lancar
dalam menggerakkan mesin, dan onderdil lainnya juga tetap dapat berfungsi
dengan normal, sehingga mesin tidak mengalami kerusakan. Hal yang sama juga
berlaku pada otak, koneksi antar sel-sel otak yang jarang digunakan, perlu
diberi pemanasan atau rangsangan secara rutin melalui sebuah aktifitas yang
bernama tidur.
Itulah dampak negatif dan positif tidur larut malam. Bagaimana? Meskipun ada yang berpendapat tidur larut malam berdampak positif, namun pastikan anda memiliki waktu tidur yang cukup untuk
memulihkan kondisi tubuh anda. Be Smart Person For Health. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment